Sariagri - Apakah kamu pernah mendengar pohon buni? Pohon ini merupakan salah satu jenis tanaman tropika. Umumnya tanaman ini dijumpai di daerah dengan ketinggian 0 m dpl sampai 1400 m dpl.
Di Indonesia, pohon ini ditanam di wilayah Indonesia bagian timur yang beriklim muson, juga di bagian barat yang lembap. Pohon ini juga menyebar luas di beberapa Negara Asia Tenggara dan Australia.
Biasanya pohon ini tumbuh di hutan sekunder pada tahap awal suksesinya, yang menggeser padang rumput yang marginal. Meski begitu, pohon ini mampu bertahan pada tanah liat berlempung.
Cara menanam pohon buni
Pada dasarnya pohon buni yang memiliki buah dengan rasa buah manis ini, memiliki beberapa cara penanaman, diantaranya dengan benih, stek batang, penempelan, penyambungan, dan juga cangkok.
Apabila ingin menanam dengan cara mencangkok. Ada beberapa hal yang harus dilakukan, yaitu memilih cabang bibit yang memiliki diameter 2-5 cm untuk dicangkok. Namun perlu diperhatikan juga apakah bibit yang akan dicangkok sudah memiliki akar berusia lebih dari 95 hari.
Menanam pohon buah buni bisa juga dilakukan dengan memilih tunas yang sedikit lebih tua, yakni memiliki panjang berkisar 3-4 cm. Jangan lupa cari bibit yang sudah memiliki tangkai daun dan berentisel karena bibit ini nantinya akan digunakan sebagai media penempelan.
Kemudian ketika sudah ingin melakukan penanaman dilapangan, usahakan untuk mengatur jarak tanaman sekitar 6-8 meter.
Cangkokan cabang yang berdimeter 2-5 cm umumnya dapat berakar setelah 95 hari. Tunas yang agak tua, panjangnya 3-4 cm, licin dan berwarna hijau, bertangkai daun dan berlentisel hendaknya digunakan untuk usaha penempelan.
Umur batang bawah tidak terlalu berpengaruh. Pohon jantan mungkin saja tidak diperlukan, sebab sebagian besar pohon betina menghasilkan banyak bunga sempurna yang dapat melaksanakan penyerbukan secukupnya. Saat tumbuh besar, pohon buni memiliki tinggi bisa mencapai 15-30 meter.
Video Terkait
http://dlvr.it/SLzKy9
http://dlvr.it/SLzKy9