Sariagri - Direktur Buah dan Florikultura Kementerian Pertanian Liferdi Lukman mengajak masyarakat Kalimantan Barat menerapkan pola hidup sehat. Salah satu caranya dengan gemar mengonsumsi buah.
"Selama ini, kebanyakan sudah sakit baru makan buah. Sekarang kita balikkan, makan buah agar tidak sakit. Dokter tidak melarang makan buah apa pun tapi makanan selain buah ada pantangannya. Untuk itu, ajak masyarakat gemar makan buah," ujarnya.
Menurut dia, saat ini angka konsumsi buah di Indonesia termasuk di Kalbar masih di bawah rekomendasi dari Food and Agriculture Organization atau Organisasi Pangan dan Pertanian di bawah naungan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
"Angka konsumsi buah kita per kapita dalam sehari masih 86 gram. Sedangkan rekomendasi Food and Agriculture Organization itu 150 gram per hari. Artinya kita masih kurang hampir separuh. Untuk itu penting terus meningkatkan konsumsi makan buah untuk kesehatan," jelasnya.
Dia menyebut beberapa faktor yang menyebabkan konsumsi buah masih rendah, salah satunya soal pola pikir. Dia merasakan sendiri dari orang tua dulu yang mengatakan konsumsi buah setelah bangun tidur bisa sakit perut, padahal justru lebih sehat.
"Saya ingat orang tua dulu bilang kalau makan buah bangun tidur sakit perut. Kita disuruh makan nasi dulu. Saya saat ini makan buah dulu dan nyatanya sehat. Orang luar negeri juga begitu," ungkapnya.
Selain pola pikir, rendahnya makan buah juga bisa menjadi faktor produksi buah belum begitu banyak dan harganya tidak terjangkau. Untuk itu perlu perhatian bagaimana produksi buah terus ada.
"Untuk Kalbar sendiri ini potensi buah sangat banyak mulai durian, buah naga, jambu, pisang dan lainnya. Itu tinggal dimaksimalkan lagi dan konsumsi makan buah ditingkatkan," katanya.
Liferdi menghadiri Gelar Pangan Murah yang digagas Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Kalbar di Pontianak, Rabu (13/4/2022). Pada kesempatan itu, dia menyerahkan secara gratis paket buah kepada masyarakat yang berbelanja sebagai bentuk kampanye makan buah.
http://dlvr.it/SNXb4F
