Sariagri - Pohon mangga mungkin sering ditemui di hampir setiap pekarangan rumah, lantaran rasa buahnya yang manis dan menyegarkan. Bahkan, banyak dari mereka yang membudidayaknnya pun seakan penasaran, bagaimana cara mencangkok pohon mangga agar cepat tumbuh akar?
Dalam mengembangbiakkan pohon mangga, sebenarnya kamu tidak harus mulai dari menanam bijinya. Pasalnya, hal tersebut akan membutuhkan waktu yang cukup lama hingga tanaman berbuah.
Terdapat dua cara yang kerap dilakukan pembudidaya dalam pengembangbiakkan tanaman. Pertama yaitu dengan cara generatif (dengan menanam bijinya) dan dengan cara vegetatif (cangkok, stek, okulasi, kultur jaringan, dsb).
Lantas seperti apa cara mencangkok pohon mangga agar cepat tumbuh akar? Simak ulasan berikut ini.
Alat dan bahan mencangkok
Pisau
Gunting
Kompos
Pupuk kandang
Tali rafia
Tabung bambu/plastic bening/sabut kelapa atau ijuk untuk membalut
Cara mencangkok pohon mangga
Pilihlah batang pohon mangga yang tidak terlalu tua dan tidak terlalu muda. Ukurannya sekitar 120 cm.
Kerat batang tersebut dengan menggunakan pisau. Panjang luka keratan kurang lebih 10 cm.
Kambium yang terdapat dibatang harus dibersihkan terlebih dahulu. Kamu bisa membersihkannya dengan cara mengeriknya.
Getah yang masih menempel biarkan mengering terlebih dahulu. Kamu membutuhkan waktu 2-3 minggu untuk membuat getahnya benar-benar kering.
Berikan zat perangsang tumbuh (ZPT), misalnya yang paling populer adalah clonex, dan pupuk andalan kamu pada bagian batang yang sudah dikerat.
Ambil beberapa tanah subur kemudian kepalkan dan balut pada bagian batang tadi. Pastikan semua bagian batang yang sudah dikerat tertutup tanah dengan sempurna.
Bungkus sayatan tersebut dengan menggunakan media pembalut yang digunakan. Bisa plastik bening, sabut kelapa dan sebagainya. Kemudian ikat dengan tali rafia sampai kencang.
Sirami batang cangkokan tersebut secara rutin setiap harinya.
Kurang lebih selama 3 sampai 4 bulan dan akar sudah mulai tumbuh, balutan plastiknya bisa kamu lepas dan cangkokan bisa ditanam pada media yang baru.
Potong bagian daun dan ranting kecil, supaya tidak berpengaruh pada pertumbuhan cangkokannya.
Buka bungkus cangkokannya dengan hati-hati.
Tanam batang cangkokan pada polybag terlebih dahulu sampai daun dan rating bertumbuh.
Jika ranting dan daun udah tumbuh, batang cangkokan bisa ditanam pada tanah.
Kelebihan dan kelemahan metode cangkok
Dengan menggunakan metode cangkok, pohon hasil cangkokan bisa memiliki kualitas dan sifat yang sama dengan indukannya. Apabila indukan yang dicangkok memiliki buah yang enak dan manis, maka hasil cangkokannya pun memiliki kualitas yang sama.
Metode cangkok paling banyak diterapkan oleh masyarakat dalam membudidayakan pohon mangga. Kelebihan cangkok lainnya yang didapatkan saat mengembangbiakkan pohon mangga yakni pohon hasil pencangkokan akan lebih cepat berbuah dibandingkan dengan pohon mangga yang ditanam dengan cara generatif.
Selanjutnya, cara ini cocok bagi kamu yang ingin membuka bisnis buah mangga karena tingkat keberhasilannya yang tinggi.
Namun di balik kelebihan tersebut, adapula kelemahan dari metode cangkok, yaitu kekuatan dari tanaman mangga hasil pencangkokan tidak sebagus tanaman yang ditanam dengan biji, sehingga lebih mudah roboh.
Berikutnya, pencangkokan hanya bisa dilakukan beberapa kali pada satu pohon indukan, sehingga tidak bisa mengembangbiakkan dalam jumlah yang banyak. Indukan biasanya akan menjadi rusak karena bagian cabang banyak yang di potong.
Kriteria pohon mangga yang bagus untuk dicangkok
Kriteria induk pohon mangga yang produktif adalah terbukti menghasilkan buah yang banyak, rasa buahnya manis, pertumbuhannya baik, dan bebas dari penyakit. Supaya hasil cangkoknya menghasilkan buah yang lebih cepat, pilihlah batang indukan yang sudah dewasa dengan umur setidaknya dua tahun.
Selain indukan yang produktif, jangan lupa untuk memilih batang yang bagus dengan catatan tidak terdapat luka atau memar pada bagian kulit batangnya. Batang yang dipilih juga harus merupakan batang yang kuat dan kokoh.
http://dlvr.it/SNT6sZ
http://dlvr.it/SNT6sZ