Sariagri - Bagi masyarakat Jawa, khususnya di Daerah Istimewa Yogyakarta, buah kepel adalah buah yang sangat populer. Pasalnya tanaman ini memang banyak tumbuh di provinsi tersebut, dan menjadi flora identitas Kota Yogyakarta. Masyarakat sana bahkan melambangkan pohon kepel sebagai manunggaling sedya kaliyan gegayuhan, yang memiliki arti bersatunya antara niat dengan kerja.
Zaman dulu kala, pohon kepel merupakan tanaman eksklusif dan hanya digunakan oleh kalangan bangsawan. Namun sayangnya kini pohon kepel termasuk dalam katergori tanaman yang langka di Indonesia. Salah satu penyebab kelangkaan buah kepel adalah tidak adanya tindakan konservasi pada pohon kepel. Masyarakat setempat enggan membudidayakannya, karena dianggap nilai ekonominya kurang menarik. Daging buahnya hanya sedikit sementara sebagian besar berisi biji. Padahal harga buah kepel tergolong cukup mahal yaitu mulai Rp80 ribu per kg.
Spesifikasi Buah Kepel
Pohon kepel adalah salah satu tanaman berbuah dari famili Annonaceae. Pohon ini dapat tumbuh dengan optimal pada kondisi tanah yang subur, berhumus, dan lembab. Pohon ini dapat mencapai tinggi 25 meter dengan diameter batang utama mencapai 40 meter. memiliki batang besar dan tingginya dapat mencapai 20 meter.
Batang pohonnya memiliki warna coklat sampai hitam, dan di tengah-tengah batangnya terdapat tonjolan-tonjolan bekas tumbuh buah. Untuk daun pohon ini memiliki bentuk bermacam-macam. Ada yang berbentuk elips, ada yang berbentuk bulat seperti telur, dan ada pula yang berbentuk agak runcing.
Berikut fakta menarik pohon kepel
Tanaman yang punya nama latin Stelechocarpus burahol ini, menghasilkan buah yang beraroma harum sering digunakan putri raja sebagai bahan untuk deodorant.
Pohon yang besar ini menghasilkan kayu yang bisa digunakan sebagai bahan industri dan bahan bangunan yang tahan hingga 50 tahun.
Rasa buah kepel sangat manis, sehingga tidak heran buah ini menjadi favorit putri keraton di Yogyakarta.
Tanaman Kepel tumbuh liar pada tanah yang lembab dan dalam yang bisa dijumpai pada hutan-hutan sekunder di Jawa.
Fakta menarik lain dari pohon ini yakni, hanya dapat berbunga setelah berumur delapan tahun. Bunga biasanya akan muncul pada Bulan September sampai Oktober.
Untuk mencegah kepunahan, usaha konservasi terus dilakukan. Dilansir dari laman resemi Universitas Muhammadiyah Surakarta, pada tahun 2012 dilakukan usaha konservasi tanaman Kepel di Mangunan.
Manfaat buah kepel
Tahukah kamu, buah ini ternyata memiliki banyak sakali manfaat. Hal ini sudah terbukti sejak zaman zaman dahulu kala, terutama di lingkungan Keraton. Buah ini kerap digunakan sebagai pengobatan untuk mengobati berbagai macam penyakit, diantaranya:
1. Menurunkan Kadar Kolesterol
Daging dan biji buah ini diketahui mengandung polifenol, saponin, dan juga flavonoida yang sangat baik dalam menurunkan kadar kolesterol yang terlalu tinggi dalam tubuh. Bahkan, tidak hanya pada bagian daging dan bijinya, bagian daun dari buah kepel juga bisa digunakan untuk menurunkan kadar kolesterol.
2. Mengatasi Asam Urat
Buah manis ini memiliki komponen yang memiliki sifat antihyperuricemic, dimana akan berfungsi dalam mengatasi kelebihan atau kekurangan kadar asam urat di dalam tubuh. Bagi penderita kondisi hyperuricemia yang bisa menyebabkan penyakit asam urat, sangat dianjurkan untuk mengonsumsi buah ini guna menormalkan kembali kadar asam urat.
3. Mengatasi Masalah Ginjal
Selain itu, buah ini juga mampu mengobati peradangan pada ginjal. Buah ini memiliki sifat diuretik yang berarti mampu memperlancar buang air kecil. Dengan demikian masalah batu ginjal dapat teratasi. Bahkan, dengan mengonsumsi buah ini dapat membuat aroma urin dapat menjadi lebih sedap.
4. Menjaga Fungsi Hati
Manfaat lainnya adalah menjaga fungsi dari hati. Dalam sebuah penelitian yang dilakukan Institut Pertanian Bogor menyebutkan, bahwa buah ini memiliki khasiat hepaprotektif atau bisa memberikan perlindungan pada fungsi organ hati. Alasannya daging buah ini mampu mengembalikan fungsi produksi enzim dalam organ hati sehingga regenerasi sel hati yang rusak dapat lebih cepat dilakukan.
5. Mencegah Kanker
Buah ini juga memiliki senyawa baik seperti acetogenin, isoflavon, dan juga styryl lactons. Acetogenin adalah senyawa penghambat permeabilitas mitokondria yang berasal dari sel kanker dan dapat sekaligus mengontrol apoptosis dari sel kanker. Sementara kandungan styryl lactons berperan dalam meningkatkan tumor supressor gene dan isoflavon bermanfaat dalam mengendalikan estrogenik dari sel kanker.
Video Terkait
http://dlvr.it/SLjK4J
http://dlvr.it/SLjK4J