Akselerasi Komoditas Ekspor Porang, Pemerintah Dirikan Pabrik Beras Porang di Madiun

 


Sariagri - Pemerintah Indonesia terus mengembangkan komoditas tanaman porang sebagai komoditas eskpor. Hal ini ditunjang dengan mendirikan Pabrik pengolahan beras porang PT Asia Prima Konjac di Kecamatan Pilang Kenceng, Kabupaten Madiun, Jawa Timur.

Kesiapan pabrik pengolahan porang jenis Shirataki yang dikenal dengan harga mahal itu, langsung ditinjau oleh Menteri Pertanian RI, Syahrul Yasin Limpo (SYL).

Mentan menegaskan porang merupakan komoditas pertanian terbaru yang dihasilan pertanian Indonesia. Karena itu sebagai negara penghasil tanaman porang, pemerintah akan mengembangkannya menjadi berbagai produk olahan porang.

“Selama ini porang hanya diekspor biasa. Namun ke depan sebagai negara penghasil porang, kita akan hasilkan produk olahan porang andalan Indonesia nantinya, berupa beras porang yang kandungannya lebih baik untuk kesehatan dan nilai jualnya tinggi, sehingga berpotensi menjadi produk ekspor ke beberapa mancanegara,” kata Menteri Pertanian RI, Syahrul Yasin Limpo, Minggu (15/8).

Syahrul menjelaskan porang memang menjadi primadona komoditas ekspor, termasuk di Jepang. Di Negeri Sakura tersebut, porang menjadi bahan baku beras shirataki yang sering digunakan sebagai beras diet.

“Porang memiliki kandungan glukomannan yang mempercepat rasa kenyang dan memperlambat pengosongan perut sehingga cocok untuk orang yang sedang diet,” ucap dia.

Presiden Joko Widodo (Jokowi), dikutip oleh Syahrul, telah mengarahkan porang untuk dijadikan sebagai komoditas super prioritas. Porang dinilai memiliki potensi besar sebagai produk ekspor yang akan mendatangkan devisa besar bagi negara.

“Tapi Presiden meminta bahwa porang yang diekspor itu bukan lagi dalam bentu umbi, tapi harus diproses terlebih dahulu,” jelas Syahrul.

Selain beras shirataki, porang pada umumnya diolah menjadi bahan campuran pada produk kue, roti, es krim, permen, jeli, selai, dan bahan pengental pada produk sirup. Porang juga kerap diolah sebagai produk kosmetik.

Sebagai upaya akselerasi, Syahrul juga secara simbolis menyerahkan kucuran dana bagi petani porang di Kabupaten Madiun untuk meningkatkan kualitas dan kapasitas produksi porang di masa mendatang. 

Bantuan tersebut berupa pupuk organik sebesar 22,8 ton, bantuan bulbil/katak Rp400 juta, Dana pembinaan petani sebanyak Rp750 juta serta pendampingan dalam bentuk bimbingan teknis dan kemitraan.

“Sudah menjadi arahan Presiden kepada semua menteri, termasuk Menteri Pertanian untuk semua terjun ke lapangan. Kami pun sudah berkomitmen untuk mendampingi para petani dan semua proses yang terkait pertanian,” kata Syahrul.

Selain sejumlah bantuan, Kementan pun turut memfasilitasi para petani untuk mengakses kredit usaha rakyat (KUR).  “Sebagai salah satu percepatan pengembangan porang yang disiapkan pemerintah, tentunya kita akan terus mendorong dan memfasilitasi KUR,” pungkasnya.



Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama