Cangkok Pohon Mangga Sangat Mudah dengan Cara Berikut

Sariagri - Buah mangga memiliki aroma dan rasa yang kaya, serta membangkitkan pikiran tentang iklim cerah dan angin sepoi-sepoi. Buah dari kebun sendiri dapat membawa rasa itu. Namun, bagaimana cara menanam pohon mangga? Menanam pohon mangga terdengar sulit, namun sebenarnya tidak sesulit itu. Untuk memiliki pohon mangga, cukup dengan cangkok. Cara mencangkok pohon mangga pun cukup mudah. Selain itu, teknik ini juga dianggap lebih efisien ketimbang harus menanamnya sedari bibit. Teknik mencangkok adalah pembiakan vegetatif buatan untuk memperbanyak tanaman yang sifatnya sama dengan indukan. Dengan melakukan metode pecangkokan, dapat menghasilkan buah lebih cepat dan pertumbuhan pohonnya tidak terlalu besar. Mengutip berbagai sumber, berikut cara mencangkok pohon mangga. 1. Memilih Induk yang Berkualitas Pertama dan utama dengan memilih induk yang berkualitas. Perhatikan rasa buah yang dihasilkan, produktivitas, usia dan pertumbuhannya, serta bebas dari hama dan penyakit. Pemilihan induk mempengaruhi hasil buah pencangkokan. Pilihlah batang induk yang sudah dewasa, setidaknya berumur 2 tahun. 2. Perawatan Pohon Mangga yang Akan Dicangkok Perawatan terhadap pohon yang akan dicangkok adalah salah satu hal terpenting. Perawatan bisa dilakukan dengan memupuk dan menghilangkan rumput yang menghalangi pertumbuhan. Selain itu, jangan lupa bersihkan dahan-dahan kering pada batang yang akan dicangkok. Petik daun yang tidak bagus pada batang. Dilakukannya perawatan tersebut agar pohon mangga yang akan dicangkok terhindar dari hama dan penyakit. 3. Pemilihan Batang Batang yang biasa melakukan fotosintesis akan mudah ditumbuhi akar saat proses pencangkokan. Selain itu, pilih juga cabang yang paling produktif dalam menghasilkan buah. Ciri-ciri batang yang bagus adalah tidak terdapat luka atau memar. Terutama pada bagian kulit batangnya. Selain itu batangnya juga harus kuat untuk mempermudah proses pengeratannya. Mengetahui sifat sedari awal penting karena berimbas pada hasil panen. Diharapkan bahwa nantinya hasil panen dari pencangkokan melimpah. Pada saat mengupas kulit batang, akan ada cairan yang keluar disekitar tempat pengupasan. Cairan tersebut berasal dari kambium yang menjadi tanda khas dari pencangkokan. Setelah dikelupas, diamkan agar kambium tersebut kering. 4. Media dan Perawatan Cangkok Jika sudah mengeluarkan akar, potong batang cangkok yang sudah jadi dengan gergaji. Jika sudah dipotong, pindahkan ke polybag berisi tanah gembur dan pupuk kompos. Biarkan selama 1-2 minggu sebelum dipindahkan ke lahan. Tetap lakukan penyiraman secara rutin. Untuk sementara hindarkan dari paparan sinar matahari secara langsung. Persiapkan area penanaman kira-kira dengan kedalaman 50 cm, lebar 50 cm, dan panjang 50 cm. Beri lubang yang sudah disiapkan dengan tanah subur, gembur, dan berkompos. Diamkan lubang tersebut sekitar 7 hari sebelum menanam hasil cangkokan. Setelah dipindah, pastikan tanaman cangkok mendapat paparan sinar matahari yang cukup. Sinar matahari membantu hasil cangkokan berfotosintesis dengan baik. Proses pertumbuhannya juga bisa menjadi lebih maksimal dan cepat berbuah. Penyiraman Untuk penyiraman harus dilakukan secara rutin terutama saat musim kemarau. Lakukan penyiraman pada setiap pagi dan sore hari. Meski demikian, jangan memberi terlalu banyak air. Hal tersebut dikarenakan bisa membuat membusuk. Perawatan ini bisa dilakukan kurang lebih 3-4 bulan. Jika nanti sudah tumbuh besar, hati-hati juga dengan adanya hama. Terdapat beberapa jenis hama yang biasa menyerang tanaman berdaun lebat ini. Serangan hama bisa menganggu pertumbuhan buah atau menghasilkan buah yang tidak berkualitas. Untuk mengusir hama bisa menggunakan pestisida alami atau kimia.
http://dlvr.it/SM7pJZ

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama